0
Tikam Jajak
Posted on Senin, 26 Agustus 2013
aku menantimu menapak hilir arusmu,bukan arus yg ku maksud dari nasib
aku menantimu bersenandung rindu menunggu panen,bukan panen senyuman
yang tak juga aku mengerti.
aku menantimu diujung peron terakhir menghadap langit dari selatan semenanjung pantai ini,
bukan menanti harap yang kita tak juga mungkin menunggu.
menapak diatas auman kereta, menina bobokanku dengan gemerincing sendok
berputar diantara kenikmatan sesajian
barangkali ini pertama ku tau kau tak tidur malam ini tapi tentu Dia,
tau apa yang terbaik buar peron ini, agar kau terus menikam jajak pelancong dari
andalas.
sampaikan salamku pada garis-garis tugu setiap perempatan yang kau temui,
pada setiap dariak ujung-ujung busa besi tua.
aku menantimu bersenandung rindu menunggu panen,bukan panen senyuman
yang tak juga aku mengerti.
aku menantimu diujung peron terakhir menghadap langit dari selatan semenanjung pantai ini,
bukan menanti harap yang kita tak juga mungkin menunggu.
menapak diatas auman kereta, menina bobokanku dengan gemerincing sendok
berputar diantara kenikmatan sesajian
barangkali ini pertama ku tau kau tak tidur malam ini tapi tentu Dia,
tau apa yang terbaik buar peron ini, agar kau terus menikam jajak pelancong dari
andalas.
sampaikan salamku pada garis-garis tugu setiap perempatan yang kau temui,
pada setiap dariak ujung-ujung busa besi tua.